Rabu, 17 September 2014

DI BALIK DIDING KEMEWAHAN



Oleh : Zamid al Zihar



    
Pict : rio-mamdoeh.blogspot.com
     Kesenjangan sosial di Indonesia yang kita cintai ini sepertinya sudah menunjukkan jarak yang semakin jauh. Dari permukaan kita bisa melihat wajah kehidupan yang begitu mewah, kehidupan yang terbingkai gemerlap keduniaan, kehidupan yang seolah tidak pernah mengenal kesulitan, kehidupan yang dengan segala penampilannya bergaya jetset. Namun jika melangkah lebih jauh menyingkap sisi permukaan lainnya, maka kita akan melihat pemandangan kehidupan yang begitu kontras perbedaannya, kehidupan yang mengharu biru, kehidupan yang jauh dari kelayakkan bahkan teramat memprihatinkan. Dua sisi keadaan kehidupan yang sangat bertolak belakang di mana orang-orang kaya dengan leluasa memanjakan haknya menghambur-hamburkan uang, sementara orang-orang miskin dengan nafas tersengal terpapah-papah mengais nafkah meski hanya untuk sesuap nasi saja.

   Potret kehidupan orang-orang yang jauh di bawah garis kemiskinan, sering kita lihat dalam tayangan beberapa media elektronik, diantaranya ada keluarga yang sudah bertahun-tahun mempertahankan kehidupannya dengan hanya mengkonsumsi gaplek, ada juga yang hidup di bawah naungan atap seadanya, anak-anak terlantar dan kelaparan, belum lagi kisah-kisah tragis lainnya seperti kisah sekeluarga yang bunuh diri karena putus asa menanggung derita, seorang bapak harus menginap di sel tahanan karena mencuri demi sesuap nasi untuk mengganjal perut keluarganya, ada juga orang-orang yang sekian lama terbebani oleh penyakitnya karena tidak mampu untuk berobat dan masih banyak lagi yang lainnya. Begitu juga banyak mengenai kemiskinan yang diangkat mas media, di antaranya Pikiran Rakyat (10/04/2011) melansir sebuah keluarga di Sukabumi yang sudah enam tahun menjalani kehidupannya di kandang kambing, ada lagi di Bandung Barat seorang nenek yang terpaksa makan kardus bekas karena tidak mampu membeli obat untuk mengatasi penyakitnya. Mengenaskannya lagi seperti yang dikutip media yang sama (17/02/2011), warga miskin dipersulit bahkan ditolak berobat oleh hampir semua Rumah Sakit. Benar-benar sebuah penistaan.

   Sejauh ini sepertinya keadaan tersebut tidak tertuang dalam catatan atau laporan resmi para penguasa negeri ini, melainkan hanya merangkum sebatas sisi kehidupan yang baik-baiknya saja. Bisa dimaklumi karena hal ini sangat berpengaruh kepada prestasi kinerja mereka yang apabila mencantumkan kenyataan yang ada tentunya akan menunjukkan bentuk ketidak-berhasilan. Dalam pemandangannya secara umum selalu menampakkan kemajuan yang baik, berkamuflase dengan seolah meraih keberhasilan dalam segala bidang terutama mengentaskan kemiskinan. Memang memimpin tidaklah semudah menulis teori, tapi paling tidak tertanam adanya sebuah kejujuran. Seperti pepatah mengatakan : to rule is easy, to govern is difficult. Berkuasa itu mudah, tetapi memimpin bukanlah pekerjaan yang mudah. Seorang pemimpin harus mendahulukan kepentingan orang banyak, tidak lantas menutupi keburukan hanya semata mencari kebaikan diri sendiri untuk tujuan meraih keduniaan. Itulah barangkali mengapa di negeri ini rentan kejahatan, rentan terhadap ketidakpuasan rakyatnya dengan mengaktualisasikannya secara radikal, sebab kenyataan yang ada para pemimpinnya lebih mementingkan diri sendiri serta merta bergelimang dengan kejahatan, sementara masalah yang parsial seperti kemiskinan terabaikan yang kesemuanya itu mengundang kejahatan. Benar apa yang disabdakan Rasulullah SAW :

“Sesungguhnya sesuatu yang sangat saya khawatirkan sepeninggalku adalah terbukanya lebar-lebar kemewahan dan keindahan dunia atas kamu sekalian.” (HR.Bukhari-Muslim).

   Andai saja Allah menawarkan dua pilihan kepada manusia yang bisa langsung diraih antara hidup bergelimang kekayaan dan hidup dengan kemiskinan, sudah bisa dipastikan siapapun tidak akan ada yang memilih kemiskinan. Namun sayangnya tidak demikian, karena sesungguhnya Allah telah menentukan takdir seseorang yang kita sendiri tidak mengetahuinya, bahkan terkadang banyak yang tidak pernah mau memahaminya. Allah menjadikan seseorang kaya atau miskin bukanlah berarti lepas begitu saja dengan segala kebebasan menentukan sendiri langkahnya, akan tetapi tentunya dibatasi oleh kewajiban yang apabila tidak dipatuhi maka akan ada perhitungannya kelak di akhir kehidupan. Kekayaan akan menghisab apabila tidak dipergunakannya di jalan Allah, begitu juga sebaliknya kemiskinan akan membelit apabila tidak dijalaninya dengan ketawakalan. Kaya dan miskin adalah keseimbangan kehidupan yang dibuat oleh Allah sedemikian rupa, di mana sesungguhnya di antara keduanya ada hubungan timbal balik yang saling melengkapi.

   Allah Yang Maha Agung tidaklah semata memerintahkan sesuatu kepada manusia dengan segala peraturan-Nya, melainkan adanya kemaslahatan bagi manusia itu sendiri. Dalam hal ini manusia diberikan mandat dan kepercayaan untuk mengelola bumi serta seisinya, sedangkan al-Qur’an sebagai undang-undangnya yang merupakan pedoman langkah manusia baik dalam hubungannya dengan Dia, dengan sesama manusia, maupun dengan alam semesta yang mencakup berbagai tumbuhan serta binatang. Adapun pengadilannya jika terjadi suatu pelanggaran adalah merupakan Kekuasaan-Nya kelak di tempat abadi. Demikian manusia yang diciptakan berkelompok, berbangsa-bangsa dan bernegara, dalam menjalankan kepercayaannya juga membuat undang-undang tersendiri, entah masalah syariat, politik, ekonomi maupun ketentuan lainnya ada di dalamnya.

   Namun sayangnya manusia begitu mempercai dan mengagungkan undang-undang yang telah dibuatnya, tanpa mengetahui kehidupan yang hakiki melainkan hanya lahiriyah saja dan lebih kepada keduniaan, sehingga dalam aktualisasinya banyak sekali ketidak adilan. Sebut saja di negeri ini, Indonesia yang kita cintai, moralitas para perangkat pengendali pemerintahan hampir semuanya tertutup kabut hitam yang tebal. Mereka berlomba untuk dapat memenuhi kepentingannya sendiri secara berlebihan, sementara melalaikan apa yang diperintahkan-Nya. Terhadap kepentingan orang lain misalnya, seakan hilang dari keperdulian. Adapun perduli sepertinya tidak lebih dari mengandalkan apa yang tersurat dalam undang-undang tersebut, dan kebanyakan tidak menyentuh kepada nurani, sebagaimana Allah berfirman :

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Ar-Rum, QS 30 : 7).
  
   Nu’man bin Basyir ra. berkata : “Umar bin Khaththab ra. menceritakan tentang keadaan orang-orang yang begitu getol mengumpulkan dunia (harta), kemudian menceritakan tentang Rasulullah SAW yang pernah lapar sehari penuh, tidak tersedia apa-apa untuk mengisi perutnya walaupun sebutir korma yang paling buruk.’” (HR.Muslim).

   Hadis tersebut menunjukkan keadaan terbalik, di mana seorang pemimpin besar seperti Rasulullah SAW kehidupannya begitu bersahaja jauh di bawah umatnya. Beliau lebih mementingkan kesejahteraan umatnya, dan untuk itu semua beliau rela hidup seadanya. Sebagai manusia biasa, mungkin kita tidak akan mampu seperti beliau, namun setidak-tidaknya kita bisa menteladaninya. Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berzuhud dan berbuat baik, andaikan saja kita mau mengamalkannya, niscaya keseimbangan akan terjalin erat dengan ikatan yang saling menguntungkan, bahkan bisa jadi di negeri ini tidak akan ada lagi dinding kemewahan yang menutup dan membatasi perbedaan. Dengan kata lain orang-orang yang kehidupannya berlebih akan membuka hati dan senantiasa memperhatikan serta membantu memecahkan kesulitan orang-orang miskin, begitu juga sebaliknya orang-orang yang bernasib kurang baik tentunya akan senantiasa menghargai dan menghormati orang-orang yang bernasib baik. Lalu mungkinkah keadaan terbalik ini akan terjadi di negeri ini? Wallahu’alam bishahab. ***

4 komentar:

  1. DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
    BONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
    BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
    BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
    Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
    Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.biz
    UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
    WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^

    BalasHapus
  2. DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
    BONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
    BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
    BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
    Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
    Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.biz
    UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
    WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^

    BalasHapus
  3. DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
    BONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
    BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
    BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
    Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
    Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.biz
    UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
    WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^

    BalasHapus
  4. DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
    BONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
    BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
    BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
    Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
    Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.biz
    UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
    WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^

    BalasHapus